1.
Pengantar
Reaksi asam dan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Untuk mengingatkan kembali
pemahaman Anda tentang Asa, Basa, dan Garam, silahkan simak video berikut ini:
Akan tetapi, reaksi penetralan
tidaklah berarti membuat larutan garam menjadi netral (Mulyanti, 2017) Pembahasan mengenai
hidrolisis garam sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun
contoh hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilihat pada Gambar
1.

Gambar
1. Produk yang Menerapkan Hidrolisis
Garam dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sumber gambar :
Pada pembahasan larutan
asam dan basa terdahulu telah dipelajari bahwa salah satu produk penting dari reaksi asam dan basa adalah garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam
lemah. Berikut ini disajikan beberapa contoh dari asam kuat dan asam
lemah pada Tabel 1 dan 2.
Demikian halnya asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan
basa lemah. Beberapa contoh basa kuat dan basa lemah ditunjukkan dalam Tabel 3
dan 4.
(sumber: Living Chemistry,1977)
Untuk menambah pemahaman
Anda tentang senyawa garam, simaklah video Salt Drop pada pada Channel Youtube HYBRID MODULE alamat url: https://youtu.be/doLM6bF7Ev
2. Definisi Senyawa Garam
Garam adalah senyawa yang
dihasilkan
dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa, akan tetapi garam yang dihasilkan tidaklah selalu
bersifat netral. Simaklah video tentang Komponen
Penyusun Garam di bawah ini:
Secara umum : Asam
+ Basa → Garam + Air
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion
sisa asam. Kation garam yang dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan
anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa
(kation) dan komponen asam (anion).
Jika dilarutkan ke dalam air, garam akan terdapat sebagai ion-ion
yang terpisah seperti yang ditunjukkan oleh Contoh 1 dan 2:
3. Sifat Larutan Garam
Jika suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan
yang dapat terjadi, yaitu:
- Garam tidak bereaksi dengan pelarut air (tidak terhidrolisis) sehingga larutan tetap bersifat netral (pH = 7). Garam tidak terhidrolisis ini adalah garam yang tidak mengandung ion elektrolit lemah (dari asam lemah atau basa lemah).
- Garam akan bereaksi dengan pelarut air (mengalami hidrolisis) membentuk ion H+ atau ion OH-. Akibatnya larutan akan bersifat asam atau basa. Garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion elektrolit lemah yang berasal dari asam lemah atau basa lemah (Mulyanti, 2017).
Kedua peristiwa tersebut di atas dapat Anda simak dalam video “Apa yang Terjadi Jika Garam Dilarutkan ke dalam Air?” di bawah ini, atau dengan mengakses alamat url:
https://youtu.be/GQSO7iCA5Fo.
Larutan asam mempunyai pH
< 7 dan larutan basa mempunyai pH > 7, sedangkan air murni biasanya
memiliki pH= 7 yang sering disebut dengan pH netral. (Effendi, 2007).
Bagaimana pH larutan garam?
Apakah larutan garam bersifat asam, basa, atau netral?
Apakah pH
ketiga larutan di atas adalah sama?
Untuk menyelidiki sifat suatu larutan garam, lakukanlah
kegitan pada Percobaan 1 (Chang, 2008).
c.
Tabel Pengamatan:
d.
Diskusi Kelompok:
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, diskusikanlah bersama anggota kelompokmu
beberapa pertanyaan berikut ini!
1.Dari hasil pengamatan, kelompokkan senyawa
garam yang telah diuji berdasarkan sifat garamnya!
2. Ada berapa kelompok larutan garam berdasarkan
sifatnya? Sebutkan!
3. Garam dengan komponen penyusun apakah yang bersifat
netral?
4.Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan
garam bersifat netral!
5. Garam dengan komponen penyusun apakah yang
bersifat asam?
6. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan
garam bersifat asam!
7.Garam dengan komponen penyusun apakah yang bersifat
basa?
8.Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan
garam bersifat basa!
9.Dari hasil pengamatan, kelompokkan sifat
larutan garam berdasarkan komponen penyusunnya sesuai Tabel berikut :
e.
Analisa Data:
Analisislah
pengaruh asam-basa penyusun garam terhadap sifat garam pada praktikum yang
telah dilakukan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
f. Kesimpulan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
g. Membuat
Laporan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum dan
jawaban dari diskusi kelompok, buatlah laporan tertulis dari praktikum
sederhana tersebut. Format penulisan laporan meliputi :
A.
Judul praktikum
B.
Tujuan praktikum
C.
Dasar teori
D.
Alat dan bahan yang digunakan
E.
Cara kerja
F.
Data pengamatan praktikum
G.
Analisa data pengamatan
H.
Jawaban pertanyaan
I.
Kesimpulan
Kemudian lakukanlah presentasi untuk memaparkan hasil
kerja kelompokmu. Buatlah desain presentasi kalian semenarik mungkin! Pada pertemuan
berikutnya, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
secara bergantian. Selamat bekerja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar