Selamat datang di blog HIDROLISIS GARAM tempat belajar dan berbagi Ilmu Pengetahuan

Senin, 14 Oktober 2019

Uraian Materi: Sifat Larutan Garam


1.     Pengantar
Reaksi asam dan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Untuk mengingatkan kembali pemahaman Anda tentang Asa, Basa, dan Garam, silahkan simak video berikut ini:
Akan tetapi, reaksi penetralan tidaklah berarti membuat larutan garam menjadi netral (Mulyanti, 2017) Pembahasan mengenai hidrolisis garam sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun contoh hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilihat pada Gambar 1.
 
Gambar 1.  Produk yang Menerapkan Hidrolisis Garam dalam  Kehidupan Sehari-Hari
Pada pembahasan larutan asam dan basa terdahulu telah dipelajari bahwa salah satu produk penting dari reaksi asam dan basa adalah garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam lemah. Berikut ini disajikan beberapa contoh dari asam kuat dan asam lemah pada Tabel 1 dan 2.
Demikian halnya asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Beberapa contoh basa kuat dan basa lemah ditunjukkan dalam Tabel 3 dan 4
(sumber: Living Chemistry,1977)

2. Definisi Senyawa Garam

Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa, akan tetapi garam yang dihasilkan tidaklah selalu bersifat netral. Simaklah video tentang Komponen Penyusun Garam di bawah ini:


Secara umum :         Asam + Basa → Garam + Air
 
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam yang dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
Jika dilarutkan ke dalam air, garam akan terdapat sebagai ion-ion yang terpisah seperti yang ditunjukkan oleh Contoh 1 dan 2:
Untuk menambah pemahaman Anda tentang senyawa garam, simaklah video Salt Drop pada pada Channel Youtube HYBRID MODULE alamat url: https://youtu.be/doLM6bF7Ev

   3. Sifat Larutan Garam

Jika suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu:
  • Garam tidak bereaksi dengan pelarut air (tidak terhidrolisis) sehingga larutan tetap bersifat netral (pH = 7). Garam tidak terhidrolisis ini adalah garam yang tidak mengandung ion elektrolit lemah (dari asam lemah atau basa lemah).
  • Garam akan bereaksi dengan pelarut air (mengalami hidrolisis) membentuk ion H+ atau ion OH-. Akibatnya larutan akan bersifat asam atau basa. Garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion elektrolit lemah yang berasal dari asam lemah atau basa lemah (Mulyanti, 2017).
Kedua peristiwa tersebut di atas dapat Anda simak dalam video “Apa yang Terjadi Jika Garam Dilarutkan ke dalam Air?  di bawah ini, atau dengan mengakses alamat url: https://youtu.be/GQSO7iCA5Fo
Larutan asam mempunyai pH < 7 dan larutan basa mempunyai pH > 7, sedangkan air murni biasanya memiliki pH= 7 yang sering disebut dengan pH netral. (Effendi, 2007).

Bagaimana pH larutan garam? Apakah larutan garam bersifat asam, basa, atau netral?



                              Apakah pH ketiga larutan di atas adalah sama?

Untuk menyelidiki sifat suatu larutan garam, lakukanlah kegitan pada Percobaan 1 (Chang, 2008).


c.    Tabel Pengamatan:
d.    Diskusi Kelompok:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diskusikanlah bersama anggota kelompokmu beberapa pertanyaan berikut ini!
1.Dari hasil pengamatan, kelompokkan senyawa garam yang telah diuji berdasarkan sifat garamnya!
2. Ada berapa kelompok larutan garam berdasarkan sifatnya? Sebutkan!
3. Garam dengan komponen penyusun apakah yang bersifat netral?
4.Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat netral!
5. Garam dengan komponen penyusun apakah yang bersifat asam?
6. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat asam!
7.Garam dengan komponen penyusun apakah yang bersifat basa?
8.Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat basa!
9.Dari hasil pengamatan, kelompokkan sifat larutan garam berdasarkan komponen penyusunnya sesuai Tabel berikut :
 
e.      Analisa Data:
Analisislah pengaruh asam-basa penyusun garam terhadap sifat garam pada praktikum yang telah dilakukan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

f. Kesimpulan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

g. Membuat Laporan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum dan jawaban dari diskusi kelompok, buatlah laporan tertulis dari praktikum sederhana tersebut. Format penulisan laporan meliputi :
A. Judul praktikum
B. Tujuan praktikum
C. Dasar teori
D. Alat dan bahan yang digunakan
E. Cara kerja
F. Data pengamatan praktikum
G. Analisa data pengamatan
H. Jawaban pertanyaan
I. Kesimpulan
     Kemudian lakukanlah presentasi untuk memaparkan hasil kerja kelompokmu. Buatlah desain presentasi kalian semenarik mungkin! Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian. Selamat bekerja!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar